BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

Jumat, 13 November 2009

Suara Mesin Lexus LFA Menjadikan Pengemudinya seperti Pemain Musik



Lexus LFA, mobil supersport yang hanya dibuat 500 unit oleh Lexus dan saat ini masih dipamerkan di Tokyo Motor Show 2009, sangat dibanggakan oleh Akio Toyoda, bos Toyota Motor Corporation. Mobil ini juga banyak menarik perhatian dan ditulis oleh berbagai media. Maklum, selain mewah, Lexus LFA juga menarik sebagai mobil sport.


Tak kalah menarik untuk dikebut, di mobil ini, pengemudi pun bak seorang pemain musik. Volume, nada-nada, dan nuansa suara yang dihasilkan mesin terbentuk dari hasil gerakan pedal gas yang dimainkan pengemudi ketika menikmati kehebatan mobil supersport mewah ini.

Karena itulah, saat memperkenalkan Lexus ini kepada wartawan, raungan suara mobil ini digunakan sebagai pembuka. Mesin berkapasitas 4.805 cc V10 dengan sudut 72 derajat sebenarnya dikembangkan Toyota bersama Yamaha. Perusahaan yang terkenal dengan sepeda motor, alat musik, dan audio ini sudah pernah menjadi pemasok mesin F1 dari 1989 sampai 1997 untuk Zaakspeed, Brabham, Arrow, dan Tyrrell.

Mesin Lexus LFA mampu menghasilkan tenaga 412 kW @ 8.600 rpm dan torsi maksimum 480 Nm @6.800 rpm.

Sebagai media
. Keahlian Yamaha di bidang akustik dimanfaatkan untuk menciptakan suara khusus pada Lexus. Menurut perusahaan berlambang tiga garpu tala tersebut, akustik tersebut dimanfaatkan sebagai media penghubung langsung pengemudi dengan mobilnya.

Untuk ini, Yamaha membuat dua target akustik pada Lexus ini. Pertama, menciptakan suara mesin yang langsung berubah ketika pengemudi mengontrol pedal gas. Kedua, suara yang dihasilkan mesin enak didengar.

Para pakar Yamaha pun dikerahkan untuk menciptakan hubungan antara performer dan instrumen musik. Dengan demikian, performer—pada Lexus LFA tentu saja pengemudi—menikmati permainannya memainkan instrumen atau alat musik. Pada mobil, tentu saja mesin yang dikontrol melalui pedal gas.

Ketika memainkan instrumen musik, seorang performer mendengar perubahan suara yang enak, baik volume, nada, maupun nuansa yang dihasilkan. Bila terjadi perubahan suara, maka performer akan mengubah nada-nada musiknya.
Akustik fisikal. Untuk mendapatkan suara seperti itu, Yamaha Motor membantu membuatkan interval pengapian mesin. Di samping itu, mereka juga menggunakan metode akustik fisikal agar pengemudi bisa merasakan sensasi langsung raungan dan semangat mesin.

Menurut Yamaha, mereka tidak menggunakan proses suara secara elektrik atau elektronik. Dengan ini, suara yang sampai ke pengemudi bersih, dinamis, dan rata.

Aplikasi akustik dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama, digunakan untuk mengurangi suara berisik pada kondisi mengemudi normal, misalnya saat meluncur di dalam kota (bisa juga di kompleks perumahan). Kedua, untuk mengetahui respons mesin ketika digeber dengan suara yang enak didengar.

Yamaha juga memanfaatkan mesin sebagai generator suara. Untuk itu, mereka menggunakan pula tangki pembesar suara (surge tank) yang menjadi bagian dari sistem isap, sekaligus dimanfaatkan memancarkan suara.

Tangki tersebut akan menghasilkan suara harmonis pada 250 Hz ketika mesin bekerja pada 3.000 rpm pada interior (didengar oleh pengemudi). Begitu mobil dikebut lagi, pada 6.000 rpm, suara harmonis yang dihasilkan berada pada 500Hz. Suara tersebut juga digunakan sebagai tanda bahwa putaran mesin naik.

Diposkan oleh : Rachmat Kurnia
Diambil dari     : http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/11/03/21571871/suara.mesin.lexus.lfa.menjadikan.pengemudinya.seperti.pemain.musik

0 komentar: